Cara Polisi Melacak Hacker yang Meretas Sistem Keamanan


Maraknya kasus kejahatan digital dan cyber bullying melalui media sosial menjadi semakin umum. Tanpa disadari, ada banyak upaya peretas untuk memata-matai pengguna. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai jenis metode. Mulai dari membajak webcam atau microphone komputer, loudspeaker, dan lain sebagainya.

Ini memiliki risiko yang relatif rendah dibandingkan dengan kegiatan kriminal lainnya dan penjahat dunia maya telah menyadari bahwa mereka dapat menghasilkan lebih banyak uang, dengan risiko tertangkap yang lebih kecil, dan menerima hukuman yang lebih sedikit jika mereka tertangkap, dengan memanipulasi teknologi untuk keuntungan mereka sendiri.

Banyak sekali tindakan cybercrime yang sering terjadi saat ini, misalnya seperti pencemaran nama baik, penipuan, penyebaran hoax, bantuan sosial yang berlebihan, penghinaan, dll. Biasanya tindakan tersebut dilakukan oleh orang yang tidak memiliki akal sehat. dan ada juga tindakan Cybercrime yang dilakukan oleh Hacker, misalnya Social Engineering, SQL Injection, Malware, DDOS, dll.

Apakah Anda yakin menggunakan akun palsu di internet itu aman?


Mungkin bagi orang yang benar-benar mengerti alamat IP dan nomor MAC, dan pandai memanipulasi identitas mereka di Internet, itu akan aman bagi mereka. Namun bagi masyarakat awam yang tidak terlalu mengenal jaringan di Internet, akan mudah terlacak jika melakukan tindakan kejahatan dunia maya yang besar.

Hanya saja secerdas apapun seseorang menyembunyikan identitasnya di internet yang namanya manusia biasa tetap tak luput dari kecerobohan atau yang sering disebut dengan 'Blunder' dan itu bisa membuat identitasnya terbongkar dan dapat dengan mudah ditemukan.

Namun bagaimana pihak berwajib (polisi) melacak identitas seorang hacker atau seseorang yang melakukan cybercrime? Bisakah itu dilacak bahkan jika pelakunya memalsukan identitas mereka di Internet? Simak ulasan berikut ini sampai selesai untuk menemukan jawabannya!

Bagaimana Polisi Dapat Melacak Cybercrime dan Identitas Hacker?


Misalkan polisi ingin melacak seseorang yang melakukan Cybercrime atau Hacker yang meninggalkan jejak akun Media Sosialnya, misalnya Instagram, maka polisi akan mengambil langkah-langkah berikut:

  • Polisi akan membuat surat resmi ke Instagram untuk kepentingan penyelidikan hukum, biasanya melalui email.
  • Kemudian Instagram akan menerima dan menyetujui surat tersebut.
  • Kemudian Instagram akan mengirimkan file log akun orang yang diduga melakukan Cybercrime, seperti Alamat IP, nomor MAC, informasi perangkat, lokasi, dll.
  • kemudian polisi akan melacak alamat IP dan nomor MAC di file log akun Instagram cybercrime tersebut.
  • Polisi akan menelusuri ISP (Internet Service Provider) yang terkait dengan alamat IP pelaku dari wilayah mana.
  • Setelah polisi mendapatkan informasi yang diperlukan, maka polisi akan melacak area yang terkait dengan alamat IP pelaku cybercrime.
  • Akan lebih mudah lagi jika pelaku menggunakan ponsel atau jaringan lokal. Jadi polisi hanya meminta perusahaan penyedia layanan seluler untuk melacak ponsel dengan metode Triangulasi.
  • Dan jika IP address yang dilacak polisi ternyata dimanipulasi oleh pelaku, maka polisi akan kesulitan menangkapnya.
  • Tapi jika itu alamat IP asli pihak berwajib (polisi) dapat dengan mudah menemukan.

Intinya tidak mudah dan butuh niat agar polisi bisa melacak identitas cybercrime yang menyamar. Semakin besar tindakan yang dilakukan oleh Cybercrime/Hacker, semakin besar pula niat polisi untuk melacaknya.

Mengapa begitu sulit untuk menangkap hacker?


Karena taktik canggih yang digunakan peretas untuk menutupi jejak mereka, sangat sulit untuk menangkap mereka dan membawa mereka ke pengadilan. Hanya 5% penjahat dunia maya yang ditangkap karena kejahatannya yang menunjukkan betapa sulitnya lembaga penegak hukum untuk menangkap dan mengadili para pelaku ini.

Peretas akan sering menggunakan perangkat lunak yang aman seperti server proxy untuk menyembunyikan identitas mereka dan menyalurkan komunikasi mereka melalui berbagai negara untuk menghindari deteksi. Teknologi lain seperti Tor dan enkripsi memungkinkan mereka menambahkan beberapa lapisan untuk menutupi identitas mereka. Kombinasi alat-alat ini memungkinkan mereka untuk melakukan kejahatan mereka tanpa terdeteksi dan di negara-negara di mana mereka tahu bahwa mereka tidak dapat dituntut.

Melacak peretas itu melelahkan dan seringkali membutuhkan banyak waktu, kolaborasi, dan penelitian investigasi. Unit spesialis kejahatan dunia maya perlu dibentuk untuk mengambil dan menganalisis bukti potensial apa pun. File terenkripsi perlu didekripsi, file yang dihapus dipulihkan, dan kata sandi yang diretas.

Kesimpulan


Bijaklah dalam menggunakan internet, karena bagi anda yang suka melakukan aktivitas ilegal di dunia maya, anda tetap dapat terlacak walaupun menggunakan akun palsu.

Seorang peretas dapat memperoleh akses ke organisasi Anda dengan mudah ketika staf Anda tidak mengikuti kebijakan dan prosedur internal Anda.

Penipu? Penyebar hoax? Peretas? Semua bisa dilacak. Jadi, jangan merasa aman meski menggunakan akun palsu atau foto alien sebagai foto profil akun Anda.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url